Salju Pertama, Impian dan Warna Tangisan


Lagi lagi tentang rindu
Aku lelah terus menerus menelan abu
Dalam layar ilusi
Kulihat kau tersenyum sendu
Dalam atmosfir rindu
Kurasa bayangmu kian memburu

Seekor burung besi telah menculikmu
Dikelilingi daun yang bergugur haru
Dan dingin salju yang menyambut pilu
Bahkan semakin menegarkanmu
Demi menjemput impian dengan tulus

Sejak itu

Gula kapas dilangit terasa lebih manis
Lebih menawan sekaligus cantik
Ia terbang tinggi mengarungi mimpi
Seraya bergerak lugu menyingkap tabir

Terkadang airmata ku sedikit egois
Membasahi pipi dengan apatis
Membawa memori sebagai dalil
Ampas kenangan itulah yang kusebut memori
Tak apa, hanya biarkan aku sendiri
Terdiam di sudut monokrom hitam putih
Bersisa rasamu hingga aku terbelenggu sunyi

Tiba tiba

Lamunan itu membuatku tersadar
Bahwa langit yang menaungi
Matahari yang merindu pagi
Dan bulan yang terikat malam
Pun tak lagi sama
Aku dan kamu
Sedang berada pada roda waktu yang berbeda

Aku termenung,
Menunggumu
Oh, benarkah?
Pantaskah aku menunggu?
Menanti seorang yang entah siapaku
Tidak, tidak, kumohon urungkan rasa itu
Aku tak ingin mengganggu
Maafkan kelancanganku

Terimakasih

Telah menyisihkan beberapa waktumu untukku
Semoga Allah menjagamu selalu




Nb: Judul diambil dari salah satu episode anime (Itsudatte Bokura no Koi wa 10cm Datta)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam

black converse

Dua Tahun