Pelajaran

 Assalamualaikum wr wb 

Apa kabar temen-temen online semua, ehehe. Ngga kerasa waktu berjalan cepet banget, ngga kerasa juga kita udah melewati 7 bulan masa pandemi dengan segala aktivitas di rumah. Semoga temen-temen semua selalu dalam rahmat Allah yaa, aamiin.

Temen-temen semua insyaAllah udah tau kan dengan kejadian penikaman kepada Syekh Ali Jaber di Masjid Fallahudin, Kota Bandar Lampung. Peristiwa itu terjadi tanggal 13 September 2020 saat beliau sedang mengisi tausiyah dengan tema “Memperbaiki Hati” mulai pukul 16.00-18.00 WIB. Ternyata pun kegiatan tausiyah tersebut baru mulai 15 menit pertama hingga Syekh Ali Jaber mengalami penikaman tersebut. Hampir aja penikaman tersebut mengenai bagian dada dan leher beliau lalu meleset ke bahu tangan kanan hingga perlu beberapa jahitan. Alhamdulillah Syekh Ali Jaber telah sembuh dan cukup sehat untuk mengisi tausiyah pada lokasi berikutnya.

Dari kutipan wikipedia, Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber (44 tahun) adalah Syekh dari warga negara Madinnah yang telah pindah kewarganegaraan ke Indonesia selama kurang lebih 12 tahun untuk berdakwah. Kita lihat pun dari wajah beliau tampak lelah dengan mata sayu. Selain tausiyah tahfidz di acara tv, beliau pun banyak mengisi tausiyah di masyarakat pedalaman Indonesia juga tanpa pamrih. Cara dakwah dan tutur kata beliau sangaatt lembut dan membuat tenang:””)) Termasuk tutur perilakunya yang sering kita lihat di beberapa kegiatan, beliau seorang yang sangat santun pada setiap orang tanpa memandang usia. Misal: beliau sering mencium tangan anak-anak hafidzh/hafidzah dan juga memberi beberapa nasehat keimanan secara lembut.

Sedih dan sakit banget rasanya denger kabar penikaman itu.

Kita yang orang biasa, masih penuh dosa, masih sering bersikap sombong terhadap sesama umat, masih belum sanggup melakukan banyak amalan sunnah Rasulullah SAW, rasanya pun ngga pantas menghadirkan seorang ulama besar untuk bisa duduk bersama diskusi dan menghabiskan waktu bersama kita, untuk mengkaji ilmu-ilmu Allah SWT. Rasanya dunia ini terlalu hina untuk wali Allah tinggal. Terlalu banyak orang menyombongkan diri dengan menolak ilmu Allah. Terlalu banyak ulama terdzolimi bahkan oleh umat sendiri.

Seluruh ulama kita adalah wali Allah. Ibarat tangan kanannya Allah SWT. Yang menyebarkan dakwah-dakwah dan ajaran Islam kepada seluruh umat, sampai-sampai membuat kita lebih memiliki semangat dan naik keimanan demi menggapai Ridha Allah SWT.

Ada kan yang tau istilah "Daging/darah ulama itu beracun". Ini berarti, siapapun yang telah memfitnah beliau, pasti akan terkena nasib buruk bagaikan tubuh terkena racun.

Dikuatkan dengan QS. Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kalian saling menggunjing. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Selanjutnya, dalam QS. Al-Ahzab ayat 57, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya maka Allah akan melaknatinya di dunia dan akhirat, serta menyediakan baginya siksa yang menghinakan.”

Saat ini, ketika Rasululah SAW sudah tidak ada lagi di tengah-tengah umat, tentu para alim ulama berperan sebagai “penyambung lidah” beliau, yang menerima warisan ilmu-ilmu Allah SWT. Menyakiti ahli waris sama saja dengan menyakiti pihak yang mewariskan, dalam hal ini Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Di sisi lain perlu diingat, sesuai ajaran Rasulullah SAW juga, kita tetep harus hati-hati untuk tidak menghakimi pelaku penikaman tersebut secara sembarangan, misal: “kelakuan ga pantes, pasti bukan orang beragama", "kelakuan hina laknatullah", "semoga Allah membalas dengan Jahannam".

Naudzubillahi mindzalik, jangan gitu ya temen2. Jatuhnya kita yang akan berlaku sombong dan merasa lebih tinggi derajat keagamaannya dibanding seorang yg melakukan kesalahan.

Dalam HR. Muslim 2/89 dan At Tirmidzi 3/243, disampaikan:
“Tidak akan masuk surga bagi orang yang didalam hatinya terdapat sifat sombong walaupun sebesar biji zarah.”

Dalam QS. Luqman ayat 18, Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Dibalik kejadian tersebut pasti dia ada maksud atau tujuan yg memang tidak bisa dibenarkan. Tapi kita gabisa menghakimi pelaku juga karena kita pun gatau, bisa saja suatu hari pelaku itu bener-bener melakukan taubatan nasuha dan mohon ampun pada Allah SWT hingga malaikat pun meng-aamiin-kan doa tersebut sehingga Allah pun ridho dan memaafkan kesalahannya. Wallahua'lam bishawab.

QS. Az-Zumar ayat 53-39, Allah berfirman:
“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Alhamdulillah, insyaAllah segini dulu ya yang bisa aku sampaikan. Mohon dimaafkan bila ada kata-kata yang kurang berkenan pada teman-teman semua.

Terimakasih kepada teman-teman yang telah menyisakan waktunya untuk membaca tulisan singkat ini😊. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kejadian tersebut dan semoga para Ulama kita selalu dalam lindungan Allah SWT, aamiin.

 

Wassalamualaikum wr wb 

 

 

*jaga istighfar dan shawalatnya yaaa😊
*ditulis 13 agustus 2020 jam 00:23 WIB karena gabisa tidur. Eheh. Makassiihhh, byeee!<3

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam

black converse

Dua Tahun